Tahun 2016 sudah berlalu. Namun tahun itu memiliki kesan tersendiri di bagi saya. Terutama mengenai idealisme dan komitmen atas resolusi tahun tersebut. Pada akhirnya saya melihat daya dan kesungguhan saya yang belum optimal merealisasikan seluruh rencana yang sudah saya susun sejak awal tahun tersebut. Tapi saya bersyukur meskipun demikian ada poin-poin pembelajaran yang saya petik dari rangkaian waktu yang sudah berlalu itu. Alangkah bijaknya jika setiap pribadi tidak jatuh dalam lubang kesalahan dan kelalaian yang sama dengan di masa lampau. Menjadi pembelajar sejati dibutuhkan untuk mengasah diri menjadi pribadi lebih dewasa dan mampu berfikir lebih matang.
Komitmen apa yang ingin dicapai tahun ini? Atau resolusi apa yang ingin diraih tahun ini? Pertanyaan itu selalu muncul dan seringa ditanyakan oleh banyak orang terutama saat awal tahun baru. Ada yang beranggapan resolusi itu tidak perlu dibuat. Jalani saja hidup ini seperti air. Biarkan hidup mengalir kemana arus membawanya. Ada yang beranggapan hidup ini butuh resoluso agar apa yang diharapannya menjadi jelas. Dua anggapan diatas sah-sah aja. Setiap orang berhak memilih anggapan apa yang cocok bagi dirinya. Saya sendiri adalah orang yang cenderung menjadikan resolusi sebagai target pencapaian. Karena menurut saya, dengan resolusi yang dibuat saya akan tahu perkembangan apa yang ingin saya capai. Lebih pentingnya lagi, resolusi ditulis sebagai dasar pijakan arah dimana saya harus melangkah dan strategi apa yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan.
Resolusi itu di susun untuk mengarahkan langkah kita kemana harus bergerak. Resolusi itu membuat seseorang lebih dinamis, kreatif, dan memiliki semangat yang tinggi dalam hidup. Resolusi di tulis sebagai bentuk komitmen diri untuk mengembangkan diri, mematangkan pemikiran, mendewasakan diri, dan menghargai waktu dalam kehidupan. Pada resolusi, komitmen seseorang diuji seberapa serius ia menapaki setiap tahapan proses untuk mendapakan goal. Pada resolusi, kesabaran dan keuletan seseorang di tantang apakah ia mempunyai motivasi yang stabil untuk menggerakkan jiwa dan fisik dalam mengejar target. Pada resolusi, rasa percaya diri seseorang di uji apakah ia yakin akan memperjuangkan resolusi itu meskipun hambatan (baik hambatan dari dalam maupun hambatan dari luar) datang menghadang.
Kita tidak pernah tahu impian kita yang mana yang akan menjadi pintu rezeki buat kita. Lima atau sepuluh tahun kemudian tidak menutup kemungkinan passion yang kita tekuni hari ini secara konsisten menjadi pembuka pintu rezeki untuk kita. Tugas kita adalah berusaha yang keras dan berdoa yang tulus. Yakini setiap langkah yang kita niatkan untuk memperbaiki diri, menjemput rezeki yang halal, mengembangkan potensi diri, dan meningkatkan kemampuan intelektual adalah cara kita mensyukuri kehidupan ini. Karena hakikat syukur adalah berterima kasih kepada Allah swt. melalui cara memanfaatkan segala pemberian dari-Nya dengan aktivitas-aktivitas kebaikan.
Buat target-target kecil untuk mewujudkan target yang besar. Realisasinya bisa bermacam-macam salah satunya, melalui planning (rencana) harian. Buat planning harian yang mendukung target besarmu terwujud. Misalnya, menulis satu novel dalam satu tahun. Maka untuk mencapai itu, mesti di cicil melalui rencana harian (punya agenda harian yang sudah ditulis pada malam hari sebelumnya) besok menulis target berapa lembar dan riset pustaka, buku-buku apa yang di butuhkan. Dan itu dilakukan secara rutin dengan penuh rasa tanggung jawab.
Planning harian itu sangat penting bagi tiap individu. Dari planning harian, kita membiasakan diri untuk berfikir visioner. Dari planning harian juga, kita punya pijakan arah hidup yang jelas dan terperinci. Dan yang paling penting planning harian dibuat agar sifat egois dalam diri kita terkikis pelan-pelan. Kita bisa lebih menahan diri dari hal-hal yang sifatnya semu dan cenderung destructive. Kita tidak mudah ikut-ikutan (tanpa mau tahu esensi sebenarnya) karena alasan gengsi atau takut dianggap kurang pergaulan oleh lingkungan sekitar kita. Kita punya confidence atas keputusan yang kita ambil. Kita punya reason mengapa jalan ini yang kita tempuh. Percayalah, apa yang kita tanam, itulah yang akan kita tuai.
Kita hidup hari ini. Kita bukan hidup untuk hari-hari yang sudah berlalu. Maka jalani hari ini dengan sepenuh hati dan setulus jiwa. Kita boleh melihat masa lalu namun hanya sekadarnya saja, secukupnya. Untuk masa lalu yang menitikkan luka di hati dan memberatkan langkahmu hari ini, segeralah berpaling dan fokuskan untuk hiudp hari ini sambil ber-azzam (bertekad) hari ini saya harus lebih baik dari hari yang kemarin. Izinkan hatimu membuka lembaran baru di hari yang baru. Biarkan jiwamu berkarya dengan semangat yang baru. Biarkann fisikmu bergerak dengan harapan yang baru. Berdoalah kepada Allah agar diberikan kemantapan jiwa dan keteguhan hati untuk menyongsong hari yang baru dengan harapan yang baru.
Jakarta, 08 Januari 2017
Buat aku resolusi bisa jadi semacam motivasi untuk lebih semangat. Kalau aku malah lebih berfikir tercapai tidak tercapainya itu urusan belakangan. Yang penting usahanya dulu 🙂
Setuju Amanda. Resolusi itu seperti tujuan hidup. dalam prosesnya dibutuhkan rencana yang detail dan strategi yang matang.
Thanks Amanda
tetap berencana.. walau terkadang hasilnya tak seperti yang kita kira.. yang penting jangan putus asa.. udah itu aja 😉
Mantap. Thanks Mas Eko sudah menyempatkan berkunjung ke blog saya
Aku baru tahun ini bikin planning.. Hihihi tahun2 sebwlumnya lebih ke let it flow
Setuju! Apa yang kita tanam, itulah yang kita tuai. Jadi… rencana dan target untuk masa depan memang perlu dibuat. Agar tercapai semua resolusi yang kita rencanakan.
Betul sekali. keberhasilan masa depan merupakan akumulasi kesuksesan dari apa yang kita lakukan hari ini dan hari-hari yang sudah berlalu.
Resolusi memang penting banget sih tp kita juga mesti evaluasi juga di masa masa lalu agar jadi semakin baik lagi
yuk belajar dari pengalaman agar for hidup yang baik.
Semoga semua harapan dan asa dapat digenggam erat semoga semua tercapai dan hasilnya maksimal
Aamin. sama-sama saling mendoakan
Buatku, resolusi tahunan semacam formalitas. Aku tetap ngalir aja dengan tujuan besar. Intinya, aku jalan tetap menuju tujuan besar itu. Lambat ataupun cepat pencapaian tiap tahunnya ya jalanin aja. Pasti ada faktor-faktor yang berpengaruh hehehe
Semangat Tiwi
Terpenting niatnya dulu aja ya
setuju. setelah ada niat, maka komitmen pada niat itu. menurut saya, niat dan komitmen mewujudkan rencana dari niat itu adalah satu paket. dua-duanya harus berjalan beriringan.
saya juga sering membuat resolusi setiap awal tahun dan mengevaluasinya ketika pertengahan dan akhir tahun
tetap semangat dan terus berkarya Liza
menjelang akhir tahun, biasanya saya menyusun resolusi untuk setahun ke depan, tapi planning harian justru jarang sekali saya buat mas. kalau dibuat, biasanya justru banyak yang tak terlaksana huhuhuu
saya juga masih belajar menulis planning harian mas.
planning harian itu menurut saya banyak manfaatnya, saya bisa mengisi waktu dengan agenda yang sudah dibuat.
jadi saya lebih menghargai waktu.
setuju juga, buat aku resolusi itu cukup penting untuk memperjelas dan mempertegas apa yang ingin kita capai 🙂
yuk semangat dan tetap fokus mewujudkan resolusi yang sudah dibuat
Iyes, kita harus percaya diri dg keputusan kita, apapun risikonya. tetep planing hrs ada
Sudah bikin resolusi juga untuk tahun ini.
Tapi karena kemarin ada beberapa hal dan urusan, jalaninya gak bisa smooth seperti yang diinginkan.
Semoga setelah ini, bisa on track lagi.
Aamiin.
Aamin. menurut saya, yang penting punya tekad dan komitmen untuk mewujudkan resolusi yang sudah dibuat